Jalur Pendakian Gunung Cikuray via Bayongbong
merupakan trek pendakian gunung Cikuray paling berat di antara dua
jalur pendakian gunung Cikuray lainnya, yaitu jalur Cilawu dan Cikajang.
Jalur Bayongbong merupakan jalur paling menantang yang biasa digunakan
para pendaki gunung Cikuray. Tanjakannya tajam, butuh kekuatan fisik dan
mental prima untuk melintasi jalur ini. Layak dicoba untuk menguji
kekuatan tekad anda berwisata ke alam terbuka, meraih puncak Cikuray gunung tertinggi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Saya punya cerita tentang jalur Bayongbong, pengalaman pertama kali
muncak ke gunung Cikuray dari jalur Cikajang dan tersesat ke jalur
Bayongbong. Sabtu, 16 Juni 2012 sekitar pukul tiga sore saya berenam
berangkat dari mesjid Agung Cikajang. Sampai di lereng gunung Cikuray
sudah hampir Magrib. Perut keroncongan, kami nikmati nasi timbel sengaja
dibekal dari rumah. Setelah shalat Magrib, kami melanjutkan perjalanan.
Lupa membawa lampu senter, hanya mengandalkan sinar dari sebuah lampu
handphone. Di perjalanan kami tak sadar ada persimpangan jalur yang
mengarah ke Bayongbong.
Sampai di puncak jam 11, nampak beberapa tenda yang berdiri di puncak
gunung Cikuray. Rasa lelah dan letih terasa hilang, saat kaki kami
menginjak tanah tertinggi di kabupaten Garut, saya bahagia bersama
sahabat berada di puncak tertinggi Garut. Lampu-lampu yang bersinar di
bawah (di kota Garut) menjadi pemandangan indah saat malam di puncak
gunung Cikuray. Tenda pramuka yang kami bawa terpaksa dijadikan alas
sekaligus selimut, karena saat itu kami tidak membawa perlengkapan naik
gunung. Kami tidur di samping bangunan yang ada di puncak Gunung
Cikuray, tepat di ujung jalur Cilawu. Hening, tak ada suara-suara yang
saya dengar.
Saat pagi masih buta, saya terbangun karena mendengar berisik obrolan
pendaki yang baru sampai. Katanya sebelum mencapai puncak gunung Cikuray
mereka menghabiskan malam di puncak bayangan. Mentari pagi mulai
menampakkan sinarnya, pendaki yang ada di puncak gunung Cikuray tidak
mau melewatkan moment ini. Moment menyaksikan terbitnya mentari pagi di
puncak gunung Cikuray tidak semua orang bisa.
Bangunan gedung di atas puncak gunung Cikuray |
Hari sudah menjelang siang, matahari bersinar terik. Pukul 10 kami turun
ke jalur dilalui semalam. Sekitar 30 menit perjalanan, kami menemukan
persimpangan. Kami lupa jalan pulang, ambil jalur kiri atau kanan. Semua
sepakat mengambil jalur kanan. Perjalanan semakin jauh, tidak ada
tanda-tanda yang sama dengan jalur pendakian semalam. Jalannya curam,
tanjakannya tajam, rupanya kami telah masuk ke jalur Bayongbong. Sudah
terlanjur jauh, kami lanjutkan perjalanan pulang menggunakan jalur
Bayongbong.
Jalur Bayongbong memang jalur pendakian terberat yang pernah saya tempuh
untuk menuju puncak gunung Cikuray. Jalur Bayongbong tergolong berat
karena tanjakannya lebih tajam dibandingkan jalur lain. Tetapi anda bisa
sampai di puncak Cikuray lebih cepat kalau menggunakan jalur
Bayongbong, 4 jam bisa sampai di puncak. Jalur ini aman digunakan,
tetapi harus tetap hati-hati karena di manapun kita berada kita tidak
pernah tahu ada bahaya yang mengancam.
Bila anda belum pernah mendaki gunung Cikuray lewat jalur Bayongbong,
sebaiknya anda coba. Di jalur Bayongbong tidak ada pos pendaftaran
resmi, tetapi ada baiknya anda memberitahukan rencana pendakian ke warga
setempat di kampung Pabrik.
Artikelnya cukup sampai di sini dulu, kalau anda punya pengalaman
menarik seputar jalur Bayongbong atau ada hal yang belum jelas dan perlu
ditanyakan silahkan tinggalkan komentar pada kolom yang sudah
disediakan. Penasaran dengan jalur ini? Kami menunggu anda berwisata ke
Garut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar